Share

Permisi, Pak.

Pamela menyusuri bibir pantai. Di antara sisa ombak yang menyentuh kakinya dan semilir angin yang membelai raganya. Sesekali ia menoleh dengan kecemasan yang sangat besar.

Matanya mencari-cari kedatangan Ace yang menghubunginya di tempat persembunyiannya.

Oh, Pamela bersyukur karenanya, karena dia sepenuhnya lupa dengan perintah Asih sebab isi kepalanya hanya di penuhi oleh Damian.

Pamela bergeming, memilih menunggunya di dekat batu karang sambil mengamati pantulan cahaya matahari di permukaan laut dengan kapal pesiar kecil sebagai penghias luasnya samudra.

“Damian ternyata gak ngelupain aku. Aneh! Harusnya dia pergi sejauh-jauhnya dari api, memangnya dia siap terbakar?” Pamela mengambil batu pantai dan melemparnya ke pantai.

“Andai aku bisa menolak pertemuan-pertemuan sinting yang Papa dan mama lampir lakukan, aku pasti masih baik-baik saja sebagai jomblo sejati!” Pamela menggeram frustasi.

Ia tidak mengerti jalan pikiran laki-laki. Ibarat batu yang tenggelam ke dasar laut yang memil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
emang kuda Mel,pake tali kekang segala
goodnovel comment avatar
Yanyan
ahh bentar lg es itu akan meleleh.. canda Pamela memang gak kira"wakwaw.. bikin jantung loncat"
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
ga' sabar nunggu pak Ace bucin sama Pamela
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status