Share

37. Impas

Zaman sekarang berkomunikasi lewat media juga tak selalu mudah. Saat ibu lebih memilih ponsel lamanya dibandingkan versi android yang pernah kubelikan, rasanya kemajuan teknologi semacam itu tak selalu tepat guna.

Menghubungi ibu terkadang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sudah pasti beliau tengah asik di kolam ikan lele atau kebun belakang. Ibu tipe orang yang tidak bisa diam. Setelah mencoba panggilan suara hingga tiga kali dan tetap tidak ada jawab dari beliau, aku pun hanya mengirimkan pesan singkat.

[Amira sudah sampai]

Kembali kuletakkan ponsel ke dalam tas. Lalu menatap ke luar jendela. Bos Teo sudah berada di bawah. Tangannya melambai. Mengintruksikanku untuk cepat turun. Dengan segera aku meninggalkan ruangan yang nantinya akan sering kukunjungi.

"Melamun itu gak baik buat kesehatan, Amira. Nanti kamu bisa kesambet." Bos Teo duduk di kursi tempat kami makan siang tadi.

"He, Ya, Bos."

"Ini kunci cadangan ruang atas. Semisal kamu tidak menemukan tempat kos atau kamu harus le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status