Share

#Season 2 Part 45

Rumah dengan gaya minimalis kami terasa begitu sepi. Meski Akila dan Ibu sudah kembali, tetap saja ada kehampaan yang tercipta. Sang pemilik rumah sedang pergi dan belum memutuskan kapan akan kembali.

Aku tak banyak bercerita pada ibu dan Akila. Aku takut mereka khawatir dan terbebani dengan kondisi Teo. Yang bisa kulakukan hanyalah menangis soorang diri di kamar pengantin kami. Teo dengan segala keangkuhannya selalu senang saat kami bercengkrama bersama di ranjang ini. Teo yang tidak pernah mau mengalah dalam hal apa pun padaku selalu percaya diri cintanya untukku tak pernah terbagi. Tapi, apa yang bisa dilihat kini. Dia bahkan tak mengingatku. Tak mengenali istrinya sendiri.

Sedu sedan tak terelakan. Sungguh ini terlampau berat. Takdir ini membawaku kembali ke titik awal. Manusia teramat lemah. Tak punya apa-apa saat Sang Maha Kuasa menuliskan takdir terbaik untuk mereka.

Allahku … Allahku ….

Dan aku teringat dengan panggilan telepon tadi sore dari nomor itu. Meski sudah menghapusn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status