Share

#Season 2 Part 44

“Saya beli ini saja, Mbak,” kataku setelah memutuskan satu barang yang akan dibeli.

“Baik, Bu. Saya bungkuskan sekalian?”

Aku mengangguk kecil. Rasanya akan lebih puas jika aku bisa memberikan kado ini langsung bersama Teo. Bagaimanapun Raline adalah keluarga Teo.

“Berapa, Mbak?”

“Totalnya dua ratus lima puluh lima ribu, Bu.”

Aku pun melakukan pembayaran sesuai dengan yang disebutkan. Saat akan meletakkan kembali dompet ke dalam tas, ponselku bordering.

“Ya, Pak Rama?” tanyaku. Belum lama aku bertemu dengan Pak Rama.

“Pak Teo siuman, Bu.”

Tubuhku melemas. Berita itu jauh lebih membahagiakan dari pada apa pun. Aku jelas sangat bersyukur. Terima kasih Tuhan.

“Ibu baik-baik saja?”

Aku mengangguk-angguk. “Suami saya siuman, Mbak. Suami saya sudah sadar.”

“Alhamdulillah. Alhamdulillah, Bu.”

“Makasih, Mbak untuk doanya. Makasih.” Tak kuasa aku menahan haru atas kebaikan allah hari ini. “Saya pamit dulu, Mbak.”

“Iya, Bu.”

Setelah mendapat tas belanja dari karyawan toko aku bergegas keluar. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status