Share

Bab 192

Darwin terdiam sesaat sebelum bertanya lagi, "Kamu bersama Rhea?"

Jantung Paula hampir copot saat Darwin terdiam barusan. Dia mengiakan. "Ya."

Paula melirik Rhea sekilas. Ketika melihat wanita itu bersandar dengan lemas di tubuh model pria, Paula merasa sangat pusing.

"Alamat," ujar Darwin dengan singkat. Dari nada bicara Darwin, Paula bisa menilai bahwa pria ini kelelahan. Namun, dia tidak bisa memberi tahu Darwin lokasi mereka.

"Aku bisa mengantar Rhea pulang sendirian," ucap Paula dengan lirih.

Darwin segera menyadari ada yang tidak beres. Dia bertanya dengan dingin, "Kalian di mana?"

Paula tidak ingin berbohong, tetapi juga tidak ingin menjawab pertanyaan Darwin. Jadi, dia hanya terdiam.

Tiba-tiba, terdengar suara Wilson di ujung telepon. "Pak, cepat makan. Makanannya dingin nanti. Kamu belum makan seharian. Nanti sakit maag."

Paula mengernyit mendengarnya. Kemudian, dia segera terpikir akan sebuah ide. "Rhea lagi masak. Gimana kalau kami mengantarnya ke tempatmu nanti?"

Rhea seket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status