Share

Lebih Egois

"Beneran kamu enggak apa-apa?" Aya terbaring lemas di permukaan ranjang sedang selimut kututupkan ke seluruh tubuhnya yang polos tanpa terkecuali. Dia sampai tergelak akibat kesengajaanku menarik ujung selimut ke kepalanya.

"It's okay, Aya." Kukecup keningnya sebelum memasang kaus baru dan celana panjang kain yang ringan setelah memastikan enggak ada sisa air di tubuh. "Nevermind yah, Sayang."

"Ini mau ke mana?" tanya Aya dengan sangat imutnya memeluk selimut di depan, ruang matanya membulat lebar. Kalau saja enggak ingat, bakal kuterkam beneran.

Sayangnya, keraguan melanjutkan masih lebih kuat. Meski sebulan terlewati, aku justru mengkhawatirkan sakit yang masih Aya rasakan pasca operasi. Akhirnya kami hanya berakhir di ranjang, saling membelai, dan dia bisa mencapai klimaks yang nyaman.

Aku enggak bakal maksa, jadi ibu baru itu pasti capek banget. Apalagi Mama rajin ngingetin kalau anakku dua sekaligus. Enggak kebayang.

"Makan. Tadi katanya sudah masak."

Aya ternyata telah lelap di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status