Share

Tes Kehamilan

"Perlu kusiapkan sesuatu?" Aya mengusapkan kain handuk di kepalaku setelah aku keluar dari kamar mandi dan duduk di kasur menghadapinya.

Kemejaku ternyata masih lebar di tubuh Aya yang memiliki tinggi hampir menyamaiku dan mampu menutupi dirinya yang belum mengenakan apa pun di balik itu dengan baik.

Tampak kamar tidak lagi seberantakan beberapa menit sebelumnya. Seenggaknya pakaian tidak lagi bertebaran meski seprai sudah tidak karuan bentuknya.

"Enggak perlu."

Kutelisik perubahan raut wajahnya dari diam hingga memaksakan senyum yang berkesan datar ketika merasa diperhatikan. Sembab di kelopak mata Aya sangat terlihat.

Punggung tanganku dipeganginya hingga menyentuh rahang. Dia terpejam, lalu menghidu setiap jari yang menjauh.

Aroma percintaan masih begitu kuat menguar di permukaan kasur yang basah karena pakaianku setelah hujan.

"Ada yang salah, Bra?"

Ada. Kamu. Kenapa aku harus merasa sakit karenamu?

Urung kuucap. Sebelum Aya menarikku mendekatinya, membuka bibir untuk sambutan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status