Share

Melemparkan Tubuhnya

Kubelokkan setang motor Aya memasuki area parkir tanpa pagar di depan rumah dominasi putih. Rumah dua lantai yang kutempati bersama Mama sejak bisa menghasilkan uang sendiri. Sejak usia dua puluh dua rasanya, ketika aku mulai ikut magang di beberapa rumah sakit karena rekomendasi salah satu dosen.

Aku memarkir motor sport hitam milik Aya dekat dinding dan sempat berpikir lagi mengenai pemberian yang Elzar bahas sebelumnya. Siapa yang berbohong? Aya atau Elzar?

"Masuk duluan," pintaku saat membuka helm dan menoleh ke Aya yang sepertinya masih betah terdiam memegangi jasku. Ralat, jasnya Mas Agus yang masih kupinjam.

Bisa kulihat Mama membuka pintu rumah dan menunggu menantunya di ambang pintu. Ini ternyata jauh lebih mudah daripada menerima perjodohan dari Ayah. Melihat Mama mendapatkan pilihannya, itu terasa jauh lebih berharga.

Ya, aku mengangguk sesaat sebelum turun. Kedua mataku berkedip saat mendongak, menahan panas yang memenuhi kelopak. Sepintas, melihat langit semakin gelap bers
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status