Share

Bab 92

Setibanya kami di rumah persembunyian kami, Pak Ardi mencium keningku sebelum mencium punggung tangan musuh bebuyutannya yang baru---ibu.

"Saya harus kembali ke rumah utama. Kalian istirahat dulu, besok malam baru ke rumah orang tua saya." katanya memberitahu.

Kami semua mengangguk karena tak ingin berdebat lagi setelah perjalanan tadi diisi dengan obrolan tidak santai antara pak Ardi dan ibu. Kami semua lelah dan cepat-cepat ingin rebahan.

"Terima kasih mas untuk hari-hari kemarin. Aku bahagia, mas juga?"

"Slalu Anna." Pak Ardi tersenyum, "jangan lupa check up, saya tunggu kabarnya dan tolong pastikan aman untuk melakukan penerbangan."

Aku mengiyakan dan ganti mencium punggung tangan. "Hati-hati mas."

Pak Ardi mengiyakan, dia masuk ke mobil dan berlalu. Aku yang sudah tak kaget lagi dengan pengawal lagi yang sudah ada di rumah ini langsung mengangkat barang bawaanku ke dalam.

Tapi ibu mengernyit, mungkin bingung dengan rumah ini.

"Rumah Anna ada dua, Bu. Disini dan di apartemen.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
... Pak Ardi. apa yg kamu rencanakn? kasihan Anna sama ibunya klau bu Farah tahu dan ngamuk2. ...
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
mudah2n gpp Ann,, berasa ikut jd istri simpenan wkwkwk..... adrenalin ikut terpacu..
goodnovel comment avatar
Yanyan
sakit ya ann.. nasi sudah jadi bubur. walaupun kendali ada di Ardi tetep aja berasa jadi perempuan jahat ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status