Share

Bab 91

Keesokan harinya di rumah sederhana yang berudara dingin dan kabut masih tersebar dimana-mana. Aku terbangun tanpa ada ibu di sebelahku. Wanita perkasa itu pasti sudah ke kebun untuk memanen sayuran.

Aku mengusap wajah seraya beranjak, suamiku pasti ngambek karena semalam dia tidur sendiri. Hmm, harusnya tidak, bukannya dia biasa tidur tanpa aku? Dia sudah biasa merasakan kesendirian saat keluar kota.

"Mas..." panggilku sambil membuka pintu kamar, kosong dengan jendela yang sudah terbuka menambah dingin suasana.

"Mas..." panggilku terus sambil mencarinya di seluruh rumah ini. Tak ada siapapun yang menjawab. Kemana mereka, kenapa tak ada satupun yang tinggal untuk bersamaku.

Aku berjalan cepat keluar rumah. Mobil Pak Ardi juga tak ada, dengan wajah bingung dan tanpa alas kaki aku menemui tetangga yang hendak berangkat ke kebun.

"Mak - Mak." aku mencegahnya. "Mak tau mobil disini pergi jam berapa?" kataku sambil menunjuk tanah bekas jejak ban mobil.

"Subuh tadi sudah pergi, An. Kenapa p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
...... sudah tak resah Ardi sdh dpt restu ibunya Anna. kasihn disruh2 trus. ...
goodnovel comment avatar
Yanyan
hidup emak mertua.. merdeka ......
goodnovel comment avatar
cheepychan
jangan macam-macam pak Ardi ibunya Anna bakal segarang singa klo menyangkut anak tersayang.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status