Share

Bab 90

Aku menatap ibu sambil tersenyum hangat. Satu yang aku tahu, aku merindukan dekapannya. Namun ia tahu, jika aku memasang wajah merajuk. Aku rindu.

Ibu memutus jarak. Dengan wajah menanti, tangan menengadah, ku kira dia ingin memelukku. Tapi ternyata, dia mengunci pintu kamar seraya menyembunyikan kuncinya ke dalam kantong celana. Aku mendesis.

"Sampai segitunya, Bu." ucapku seraya naik ke kasur busa dan merebahkan diri. Kembalinya aku di kamar ini, dua pasang mata pernah menatapku nanar, marah, sedih dan acuh. Tapi entah mengapa, di saat aku mengumpulkan sisa-sisa kenangan buruk itu, tak ada rasa yang begitu menyiksa hatiku.

"Biar Ardi bisa berpikir jernih, biar dia bisa ngerasain bagaimana tidur di rumah biasa!" jawab ibu sarkas ke, duduk di tepi ranjang. "Kamu sudah bertemu mertuamu, Na?" tanya ibu menoleh kepadaku.

Aku mengangguk, ekspresi ibu sempat terpana lalu menyipitkan mata.

"Bagaimana mereka memperlakukanmu? Apa seperti Susanti dulu?"

"Enggak, ibu tenang aja. Keluarga mas A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Trie Yanni Gustryanda
koq gak up..up...ya... udah nunggu lama...
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
terharu......mau bagaimana pun kesalahan anna.ibu tetaplah ibu yang bakalan membela anaknya mati2an.
goodnovel comment avatar
Muti
Ibuuuuuuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status