Share

Bab 89

Setengah jam berlalu, namun Pak Ardi

tak kunjung datang. Aku berdiri gelisah di teras rumah.

Si plontos menyeletuk dari kursi bambu. "Cari bos?" Aku mengangguk sambil maju ke jalan dan celingukan. Pak Ardi terlihat dari kejauhan, melambaikan tangannya.

Aku semringah. Sorot mataku pasti setingkat lebih hidup melihatnya dengan cepat menuruni jalan mengikuti tarikan gravitasi.

"Anna wohaaa ... Saya berhasil." serunya, sama sepertiku sorot matanya lebih hidup dan bersemangat. Dia menyerahkan bukunya padaku. "Kamu menyukai usaha saya hari ini?"

"Janji sucimu sudah terbagi, tapi kamu suka. Dasar..." aku menggulung buku seraya memukul dadanya dengan itu. "Aku gak tau harus bilang apa selain cuma bilang terima kasih, mas." ucapku di pelukannya.

"Jadi kapan kita akan memutuskan untuk ke luar negeri, Ann?"

Aku mendongkak dengan skeptis. "Nanti dulu mas, masa iya kita langsung meninggalkan ibu."

"Ibu kita ajak, semudah itu!" tanggapnya santai.

"Dua hari kita disini lagi mas, kita masih ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
N’dank Widianing
Keuarga anehlucu cara menyelesaikan masalahnya,,,tapi masih ada masalah yg harus diselesaikan lagi yg lebih besar mas Ardi....
goodnovel comment avatar
Poernama
nano nano bacanya
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
lucu2 gimana gitu......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status