Share

Bab 88

Pak Ardi langsung menaikkan kedua tangannya. Wajahnya pura-pura terkesiap ketika ibu menghadangnya.

Aku ikut terkesiap juga penasaran sidang apa yang ibu katakan.

"Baik, ibu. Sidang saya sesuka hati ibu. Saya akan pasrah." ucapnya dengan nada bercanda.

Tak pernah aku lihat wajah jenaka Pak Ardi itu. Mungkin jika bukan ibu, pasti pria ini akan tertawa atau malah membentaknya.

Aku bertanya, "Ibu mau menyidang dengan cara apa?

"Anna, ibu melakukannya untuk kamu. Bukan untuk ibu." kata ibu diselimuti oleh rasa marah dan kecewa.

Aku mengangguk. "Iya, tapi apa? Anna pasti mendukung ibu kalau itu kebaikan bersama. Aku, ibu, pak Ardi."

Ibu menyuruh pak Ardi mematung sementara ibu masuk ke dalam kamarnya. Aku mengendikkan bahu saat pak Ardi bertanya dengan sorot matanya.

"Saya penasaran Anna. Gak sabaran ingin lekas tau." ungkapnya tanpa ada beban sedikitpun, bahkan masih sempat tersenyum.

"Paling-paling surat perjanjian." jawabku.

Tak lama, barang cuma semenit saja, jawabanku langsung terj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Yanyan
takut sejarah terulang ibu udh siapkan smua pertahanan demi sang anak hahahhh pak ardi mati kutu.. gak berdaya di kerjain emak " ......
goodnovel comment avatar
Muti
Perjuangan ooh perjuangan
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
ibu selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. mudah2an janji pak Ardi ga bakal diingkari ya bu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status