Share

Bab 87

Mendatangi rumah ketua desa ternyata tak segampang yang aku pikirkan. Sepanjang kami menyusuri jalan kampung, banyak orang menaruh atensinya kepada kami. Gosip nampaknya sudah menyebar, terdengar mereka kembali bisik-bisik lagi.

Aku tersenyum rikuh tapi suamiku dengan santai berjalan sambil tersenyum, tadi pun ia sempat menendang keritil dan bersiul-siul menirukan suara burung gereja.

"Kata ibu-ibu tadi rumahnya cat merah dekat masjid yang ada pohon rambutannya mas." ucapku sambil memandang sekeliling, merantau membuatku tidak tahu apapun yang terjadi di kampung ini. Sebagian nama orang-orangnya pun sudah luput dari ingatanku. "Mas ingat siapa namanya tadi?"

"Pak Rohmadi, Anna." Pak Ardi mengangguk serius.

Aku langsung tersenyum. "Jika ingatan ku tidak salah, Pak Rohmadi itu guru SD mas, aku yakin sekarang dia sudah sepuh."

"Semoga saja dia tidak mengajar, Anna. Kalau iya, pastinya kita akan mengulur waktu lagi."

Aku setuju, tapi rumah itu sudah ada di depan mata. Kurang lima puluh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Poernama
Pak Ardi paling jagonya ambil hati
goodnovel comment avatar
Melati A3
rasain kamu ar
goodnovel comment avatar
Yanyan
waktunya ardi di sidang.. hayohhh mau nyogok apa ............ .. pak kades udh luluh karna jalan yg rusak mau di perbaiki...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status