Share

30. Maka izinkan lah aku, mencintaimu

Deburan ombak pantai samar-samar terdengar berdesir dari dalam kamar. Di luar, dapat terlihat cerminan bulan menerangi laut hitam. Angin menderu-deru menembus sela jaring-jaring kelambu yang dipasang melindungi ranjang sementara aku bergerak dalam satu dekapan hangat. Esa menaikan selimut.

“Gimana caranya kamu bisa sampai di sini, Sa?”

Ia yang sepertinya melamun, terlonjak. Mengendurkan pelukan demi melihatku sejenak.

“Apa alasannya karena cinta?” tanyaku pelan. Matanya yang tajam berkedip. Lamat-lamat mengangguk dengan memanyunkan mulut.

“Kok kamu bisa cinta sama aku? Kenapa?” tanyaku lagi. Ia nampaknya tak ingin membahas apapun namun terpaksa harus menjawab.

“Memangnya siapa lagi yang bisa aku cintai selain kamu? Pak Januar?” Membuatku jadi ingin tertawa. Aku tahu betul yang dimaksud bukan begitu. Hanya saja ia tidak ingin membawa suasananya menjadi keruh. Aku menghela napas panjang sesekali lalu menatapnya berbinar-binar.

“Makasih, ya. Lain kali akan kubalas. Sepuluh kali lipat.”

D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status