Share

34. Konten Sensitif

“Jadi, Richie … gay?” tanyaku dengan tatapan membeku. Tak percaya dengan apa yang telah membuatku menarik kesimpulan demikian. Esa dengan tatapan penuh keberanian mengangguk membenarkan sementara tangannya mendadak diserang tremor kecil. Aku jadi tidak sanggup mengulik ceritanya lebih lanjut.

“A-aku,” katanya ingin memberitahu sesuatu namun kusergah pelan.

“Kita sebaiknya bayar ini dulu semua, baru lanjut ngobrol lagi di mobil, ya.”

“Tapi aku bukan gay,” tukasnya, jelas. Aku tersentak. Mungkin beberapa orang yang berada tak jauh dari kami menghentikan gerakan karena tak sengaja mendengar hal itu. Aku yang sudah terbelalak kaget atas pernyataan dadakan tersebut, berharap setengah mati dalam hati orang-orang itu mau melabuhi pikirannya sendiri dengan spekulasi: mungkin salah dengar, atau, mungkin yang pemuda itu maksud adalah: tauge, atau jamur shitake, atau tomat gede, atau urge, village, jumat wage, hokage, dan hah! pokoknya selain kata itu, kumohon!

“Aku laki-laki tulen! Aku bukan ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status