Share

37. sore harinya

Usai makan, kuminta anak-anakku untuk beristirahat meredakan kesedihan hati dan kemurungan yang mereka rasakan. Aku tahu tahun ini kami benar-benar berada dalam situasi yang dilema dan sedih. Anak-anak sedang berada di fase kesulitan menerima kenyataan tapi aku tahu mereka perlahan-lahan akan mengerti.

Sulit memang, memaksa keadaan menjadi cepat berubah seperti ini. Dari rumah yang tadinya memiliki imam jadi tidak punya peneduh dan pengayom. satu-satunya tumpuan harapan hanya Heri tapi Herri memutuskan untuk berangkat ke luar negeri melanjutkan program beasiswa S2 yang merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Sebagai ibu yang baik aku tidak akan menghalangi keinginannya. Tapi jujur aku tidak mau dia pergi ke sana disebabkan bentuk pelarian atas kekecewaan dia kepada ayahnya.

Aku masih belum membicarakan rencana jangka panjang tentang kelangsungan anak-anak dan juga rencana Heri, kami terlalu sibuk hingga akhir-akhir ini sering luput dalam kesibukan masing masing.

*

Menjela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Juwita Abdullah
memangnya mutia sempat kuliah?umur 43 tahun sudah menikah 24 tahun.kapan kuliahnya
goodnovel comment avatar
Rosdianti Rosdianti
semakin penasaran
goodnovel comment avatar
Isabella
iiihhhh suka sama candaannya Heri dan Rena wkwkwk Rena cari gaun pengantin sedang Heri siap jd wali aku baca senyum" sendiri authoer ini paling bisa bikin reader mewek dan juga tersenyum
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status