Share

43 kemudian

Kemudian semuanya berlanjut seperti normal, meski ada kendala saat aku kekurangan uang belanja atau anak-anak yang harus menekan keinginannya untuk membeli sesuatu tapi kami mulai belajar tentang kesederhanaan dan arti kebersamaan. Kami mulai hidup apa adanya dan menikmati makanan dengan bersyukur di penghujung hari.

Satu kebiasaan yang tidak pernah hilang di rumah kami adalah selalu makan malam bersama karena di momen itu kami akan bercerita dan curhat juga meminta pendapat dan diskusi dengan anggota keluarga yang lain.

Seperti Malam ini aku dan dan ketiga anakku yang baru selesai mandi duduk di meja makan sambil menikmati makanan kami. Aroma hidangan mengepul sedap dan menggugah selera sehingga membuat Rena dan Felicia begitu bersemangat makan. Heri anak sulungku yang tidak terlalu suka pedas hanya tersenyum melihat adiknya terus mendesis kepedasan.

"Makanya jangan rakus, cabe aja dimakan kayak gitu," ujar Heri.

"Enak tahu, kakak ga tahu aja rasanya ..."

"Aku memang tidak bisa mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
buka lembaran baru kehidupanmu mutiara ayo semangat
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
ok...it's time to move on mutiaaa...sat set das des nggk pake' lama!!
goodnovel comment avatar
Isabella
nah Mutia tutup lembaran lama mulai buka lembaran baru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status