Share

Bukti

Raisa membuka mata. Pandangannya terlihat kabur. Setelah beberapa kali mengerjap, barulah ruangan bernuansa monokrom itu tampak jelas.

Ragam tanda tanya berkelindan di benak. Termasuk berada di mana dirinya. Kepalanya mencoba mengingat-ingat kejadian terakhir yang terjadi padanya. Raisa tersentak begitu ingatannya pulih dan mengulang dengan jelas peristiwa menyakitkan itu. 

Netranya berkaca-kaca. Rasa nyeri di bagian tungkainya tidak seberapa jika dibandingkan dengan tuduhan Kun hingga talak yang dijatuhkan padanya.

Perih. Jika saja boleh memilih, dia lebih memilih berakhir di kamar itu, mati di tangan sang suami. Namun, benda tajam di tangan Kun ternyata tidak menancap di perutnya, melainkan pada tepian kasur di dekatnya.

Belum puas menyakiti, Kun mengusirnya dari rumah itu dengan paksa. Menyeretnya ke teras.

"Pergi, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!" 

"Mas, dengarkan aku ...."

Debaman pintu yang dibanting Kun membuat R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status