Share

Bab 38

Masih di rumah orang tua Riga sejak tiga hari lalu. Mahira sedang membantu Riga mengenakan kaus. Mereka sudah dipanggil turun oleh salah satu pelayan, untuk sarapan bersama.

"Kau yakin bisa jalan? Apa kubawa saja makananmu kemari?" Mahira mengernyit tak nyaman saat mendengar Riga meringis ketika pria itu bangkit dari kasur.

Riga menatapi istrinya sebentar, kemudian terbahak. "Kau kira luka kecil ini bisa membun*hku?" Ia mengapit rahang Mahira dengan telunjuk dan ibu jari. "Mengajakmu berkelahi pun, aku masih bisa."

Mahira menepis tangan Riga dari dagunya. "Kenapa kau suka sekali melakukan ini padaku? Apa aku anak kecil?"

Riga hanya memasang ekspresi malas. Ia pun melangkah duluan, melewati Mahira untuk turun ke ruang makan.

Mahira terperangah saat tiba di ruang makan. Sarapan kali ini agak sedikit berbeda. Meja persegi panjang dengan banyak kursi di sana nyaris penuh.

"Jadi, ini Mahira?"

Seorang lelaki dengan kemeja hitam beranjak dari kursi dan menghampiri Mahira. Pria itu langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status