Share

Part 92

"Tapi bagaimana saat Mas Ilham nanti keluar dari penjara, dan dia tidak memiliki apa-apa lagi?"

"Itu urusan dia, Nay. Mas harap kamu tidak memikirkan tentang dia lagi."

"Bukan Mas Rafi. Nay bukannya memikirkan Mas Ilham. Nay hanya berusaha agar usaha Nay ini lancar tanpa merasa berhutang seumur hidup sama Mas Ilham."

"Sudahlah, Nay. Kalau tidak kamu jual pun, rumah itu tetap akan disita oleh perusahaan. Jadi secara tidak langsung, rumah itu bukan lagi milik Ilham."

Jadi, rumah itu sebenarnya sudah menjadi milik perusahaan? Atau lebih tepatnya, milik Mas Rafi? Dan dia masih tetap ingin membayarnya tanpa berpikir?

"Mas sayang sama kamu, Nay. Mas hanya ingin kamu bahagia," ucapnya sambil mengusap rambutku.

.

Malam ini, aku juga sudah mengabarkan kepada Mas Rafi tentang keadaan Alta. Aku tertawa bahagia saat menceritakan apa yang terjadi di ruang tunggu itu. Aku sangat bersemangat saat menirukan kata-kata dokter Indra kepada Alta.

"Coba seandainya Nay sekolah seperti itu, ya Mas? Tentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status