Share

Part91

"Bunda jangan takut, ya? Ada Alta di sini yang menemani Bunda," bujuknya. Lagi-lagi hatiku terenyuh. Bukankah seharusnya aku yang berkata seperti itu?

Dokter Indra menyambut kedatangan kami masih dengan senyum ramahnya. Dia mempersilahkan kami duduk di sofa ruang tunggu untuk mengobrol.

"Halo anak manis," dokter Indra memulai aksinya.

Dia sudah tahu apa yang sedang Alta alami. Dengan terpaksa aku harus menjelaskan semua yang terjadi tentang keadaan yang sebenarnya. Dokter Indra mengerti. Dia turut merasa prihatin, sekaligus memujiku karena begitu mengkhawatirkan Alta yang bahkan bukan darah dagingku sendiri.

Dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada Alta dengan bahasa yang sangat luar biasa menurutku. Entah bagaimana dia mendapatkan kata-kata yang bisa membuat Alta merasa rileks dan mudah menjawabnya.

Alta juga terkadang tertawa. Dokter Indra benar-benar berhasil membuat Alta yang murung kembali ceria.

"Jadi, Alta tidak keberatan kan, kalau Bunda berteman dengan Mama Lusi? Kasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status