Share

BAB 21 - Masa lalu si kembar

"Aku sangat merindukan... Bibir ini.. leher ini.. dada sexy ini... Tentunya sarang tempat burungku berlabuh adalah yang paling ku rindukan," celoteh Abi sembari memegangi semua tiap titik tubuh Arin sesuai yang dia ucapkan.

Abi kembali Menciumi gemas bibir sexy Arin, gairah selama dua Minggu tidak terpenuhi seolah meminta untuk segera di tuntaskan.

Namun, Abi segera sadar bahwa posisi mereka tengah berada di meja makan, Ratih bisa saja melihat mereka, suara shower di kamar mandipun sudah berhenti. Abi hendak melepas pagutannya tetapi Arin malah merengkuh kencang kepala Abi dan tidak mengizinkannya melepas pagutannya.

"Kalian sedang apa?" tanya Ratih melihat Suami dan madunya malah duduk berjauhan tanpa ada pembicaraan.

"Sedang menunggumu, Sayang. Apa lagi?" seru Abi setenang mungkin terlebih mengatur deru nafasnya yang terpancing gairah.

Abimayu dan Arin sudah duduk berjauhan, dan saling diam.

"Kamu kebiasaan deh, Mas. Sikapmu itu seperti kulkas empat pintu. Dingiiinnnn... Cobalah be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status