Share

29. Kupu-kupu Dalam Perut

Andai saja pembunuhan tidak diatur dalam undang-undang, mungkin Chika sudah menggunakan salah satu gunting di atas meja untuk menggunting urat nadi Dirga saat ini. Terlihat tak memiliki beban, Dirga justru tersenyum ketika melihat dirinya dari pantulan cermin.

"Mas, dibotakin aja. Sampai kulit kepalanya terlepas, juga nggak apa-apa," kata Chika.

"Jangan, dong. Nanti helm yang aku pakai jadi longgar," kata Dirga.

Sedangkan laki-laki yang kini memegang kedua bahu Dirga hanya bisa terkekeh melihat interaksi keduanya. Rasanya lucu, tak pernah mendapati pelanggan yang harus berdiskusi dengan kekasihnya untuk mendapat penampilan yang terbaik dengan cara interaksi mereka yang menyeramkan. Bahkan, pelanggan dan pemangkas yang lain juga turut terkekeh.

"Kayak gimana aja deh, mas. Yang bagus dan rapi buat anak SMA," kata Dirga.

Dirga masih menatap Chika yang juga tengah menatapnya. Gadis itu melemparkan tatapan mematikan pada laki-laki itu. Namun, Dirga sendiri hanya memberikan senyuman tipisny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status