Share

Kesalahpahaman dan kepergian Arleta.

Lagi-lagi Arleta terpaksa harus berbohong.” Aku bekerja sebagai asisten rumah tangga, dan tidur di dalam. Makanya aku tidak pernah pulang.” sahut Arleta dengan seulas senyum agar temannya ini percaya.

“Wah! Bagus dong. Aku senang mendengarnya.”

“Oh, iya. Kamu ada ponsel gak? Boleh aku minta nomornya?” tanya Rina.

Dret!

Dert!

Baru saja Arleta akan menjawab tidak, ponselnya malah berbunyi. Jika sudah begini kan dia tidak mungkin bisa berbohong.

“Ada. Em..sebentar ya, aku angkat telpon dulu.” sahut Arleta.

Rina mengangguk,

Arleta sedikit bergeser menjauh dari Rina setelah itu barulah Arleta mengangkat panggilan dari Mahen.

“Iya tuan.” sahut Arleta ketika telepon sudah terhubung.

“Kamu dimana?”

“Aku ada di rumah ayah tuan, ada apa?” tanya Arleta heran, bukankah tadi pagi Arleta sudah pamit?

“Untuk apa kau kesana. Bukankah kau bilang ingin berbelanja bahan untuk bikin kue, kenapa malah kesana.” protes Mahen.

“Iya tuan, sekalian jalan….”

“Pulang cepat! Atau aku batal memberimu izin!” titah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status