Share

Aku mohon, jangan pergi dari rumah ini.

Pikirannya yang kacau bagaikan benang kusut, membuat Amel tidak bisa tidur. Rasa bersalah menyelimuti hati dan perasaannya, setelah mendengar curahan hati Bryan.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" keluh Amel.

Bibirnya bergerak, namun matanya menatap kosong ke arah taman bunga melalui kaca jendela.

"Sayang, kamu sudah bangun?" sapa Bram, yang baru muncul dari balik pintu.

Ia melangkah menghampiri Amel, kedua tangan kekarnya melingkar di pinggang wanita cantik itu.

"Ow.." teriak Amel, "Sayang, kamu membuatku terkejut," lanjutnya.

Bram tersenyum manis, dikecupnya kening Amel sekilas sambil berbisik, "Selamat pagi sayang."

Keduanya menikmati sejuknya angin yang berhembus dari hutan lindung, dengan posisi Bram memeluk Amel dari belakang.

"Sayang, maafkan Papah ya?" ucap Bram dengan lembut.

"Maaf untuk apa, Pah?" Tentu Amel bertanya, sebab Bram tidak melakukan kesalahan.

"Karena tidak menemanimu tidur satu malam ini," jawab Bram.

Amel memutar kepala, ditatapnya wajah tampan Bram yang j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
Berbelit belit kayak jembut alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Mumy Lailer
Jangan diunlock trus dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status