Share

Apa kamu tidak memikirkan masa depanku?

Hanya berselang 20 menit, Dokter sudah tiba di kediaman Wijaya. Pria berjubah putih itu mulai memeriksa Bella dengan alat kedokteran.

"Bagaimana? Apa yang terjadi? Apa ada hal yang serius?" tanya Ramel yang sudah tidak sabar.

"Tidak Tuan, Nyonya mungkin terlalu lelah dan banyak berpikir," jawab Dokter sambil melepaskan stetoskop dari kedua telinganya.

Perasaan Ramel sedikit lega mendengar ucapan Dokter. Ia segera meminta Mbok Inem untuk menebus obat ke apotik. Sedangkan Ramel duduk di sisi ranjang, ia mengelus ujung kepala Bella dengan lembut. Berharap istrinya itu segera sadar dan membuka mata.

"Permisi Tuan," ucap Bibi Mina yang baru muncul di bibir pintu.

Wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamar sambil membawa makan malam untuk Ramel di atas nampan. Sebab Tuannya itu belum makan malam, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 9 lewat 10 menit.

"Tuan makan dulu," ucap Bi Mina sambil menaruh nampan di atas meja kecil yang terletak di samping tempat tidur.

"Iya, nanti aku makan," jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tifatul Hasyani Arkaesya
mana kelanjutannya author..
goodnovel comment avatar
Isabella
biar pembacanya itu semangat membaca gak rela dong Sarah yg menikah dg ramel sementara ramel udah nikah dg bella
goodnovel comment avatar
Isabella
yg aku heran di sini ramel kan orang kaya pasti bisa dong caranya siapa yg dia sentuh. masak percaya langsung saja pada Sarah kan gak etis tolong thoer jangan medit" sama Bella karena dia udah banyak menderita tolong kasih ramel tau bahwa yg di setubuhi itu Bella bukan Sarah biar pembacanya itu se
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status