Share

Itu tidak mungkin.

Satu bulan telah berlalu, hubungan Ramel dan Bella semakin romantis bahkan Ramel sering mengajak istri ke kantor.

"Mas, aku gak jadi ikut ya," ucap Bella yang duduk di kursi meja rias.

"Kenapa gak jadi sayang?" tanya Ramel, pria tampan itu sedang duduk di sofa sambil memainkan ponsel.

"Kepalaku tiba-tiba pusing Mas," keluh Bella sambil memijat keningnya.

Ramel bangkit dari sofa, melangkah menghampiri istrinya, "Pusing lagi ya?" ucapnya sembari bertanya.

Memang akhir-akhir ini wanita hamil itu sering pusing. Ramel sudah beberapa kali mengajaknya untuk periksa ke dokter, tetapi Bella selalu menolak.

"Iya Mas," seiring bersama anggukan kepala.

Ramel menuntun Bella bangkit dari kursi, lalu membawanya duduk di sisi ranjang.

"Kita periksa ke Dokter ya?" ajak Ramel dengan nada membujuk.

"Enggak usah Mas, ini pasti bawaan hamil." Lagi-lagi Bella menolak.

"Gak ada salahnya kita periksa sayang, mana tahu ada obatnya." Ramel berusaha membujuk Bella.

"Nanti aja Mas, sekarang aku mau istirahat,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
pasti ulah sinta mencampurkan sesuatu dlm es bella
goodnovel comment avatar
Jenina Chaterine
ada2 aja godaannya, greget q
goodnovel comment avatar
Akak Mut MSi Peranap
lah mcm sinetron
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status