Share

Penghianat tidak boleh berkeliaran di rumah ini.

Satu malam Bram tidak bisa tidur, begitu juga dengan Amel. Sepasang suami istri itu hanya diam dan tidak saling bicara. Amel merasa kecewa karena Bram akan membawanya ke tempat yang biasa ditinggali oleh orang yang tidak waras. Sedangkan Bram memikirkan hal yang sama, tadinya ia sudah membulatkan niat untuk membawa Amel. Tetapi setelah mendengar ucapan Bryan, ia menjadi ragu.

"Mah," panggil Bram dengan lembut.

Ia memeluk wanita cantik yang sedang berbaring di sampingnya, dengan posisi memunggunginya.

"Mah, maafkan Papah ya?" Bram kembali membuka mulut, karena tidak ada jawaban dari Amel.

Amel menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya dengan kasar. "Papah gak perlu minta maaf," ucapnya.

Bram memutar tubuh Amel menghadap kepadanya, "Papah melakukannya demi kebaikan Mamah. Papah gak tega melihat Mamah selalu ketakutan setiap hari."

"Terserah Papah saja," jawab Amel dengan pasrah namun tak rela.

"Mamah marah ya?" tanya Bram.

"Tidak, Mamah tidak marah." Dari wajahnya terlihat kekecewaan y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ponsel siapa yg berdering. Tania kah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status