Share

Gairah Pengawal Nona Muda
Gairah Pengawal Nona Muda
Penulis: R L

Chapter 1 : Terjebak di dalam kamar

"Sial! Harus bagaimana sekarang!" Leo memukuli keningnya, meremas rambutnya sendiri, terjebak antara keinginan melindungi Claire dan keinginan yang semakin kuat terhadapnya.

"Tolong, bertahanlah. Aku akan berusaha membuat kita keluar dari ruangan ini," kata Leo, suaranya serak penuh urgensi. Dia berdiri tegap, matanya memindai setiap sudut ruangan. Sebagai pengawal keluarga kaya raya di Amerika Serikat, Leo terjebak dalam situasi yang paling tidak diharapkannya. "Kurang ajar! Siapa yang berani melakukan ini!" umpatnya keras.

Leo memukuli pintu, hingga melukai kepalan tangannya. Pria bertubuh tinggi itu semakin frustasi, usaha yang sia-sia sejak lima belas menit lalu dia siuman. Tidak ada sahutan, seolah bangunan besar ini tidak dihuni siapa pun.

Jantungnya semakin berdegup kencang, Leo membuang napas kasar memperhatikan Claire tampak berbaring gelisah di atas ranjang, gaunnya tergeletak di lantai dan tubuhnya hanya tertutup selimut tipis. Claire—nona majikannya, setengah sadar, jelas menjadi korban skenario yang dirancang oleh seseorang.

Hal itu sungguh mengganggu pikiran pria lajang seperti Leo. Kemejanya sudah terbuka dan kusut, tubuhnya terasa panas yang tidak biasa. Adrenalinnya meningkat drastis.

"Leo, kemarilah … bantu aku bangun," Claire memanggil lirih, suaranya memancing hasrat tersembunyi Leo.

Beberapa jam lalu, keduanya berada di pesta, ulang tahun perusahaan dari salah seorang kolega bisnis. Namun dengan begitu singkat, kini mereka terjebak dalam kondisi tidak layak dilihat.

Leo sulit berpikir siapa yang merancang semua ini. Ingatannya kembali pada saat di pesta. Hanya segelas wine yang diteguknya, agar tetap siaga. Sedangkan sang nona, Claire, hanya menikmati jus lemon suguhan kakaknya.

Tidak ada yang mencurigakan, tapi jelas ada kelengahan. Jebakan ini hampir sempurna. Efek obat perangsang yang mereka rasakan kini membuat Leo semakin frustasi.

“Benar-benar sial!” Pria itu memukuli kening lalu meremas rambutnya sendiri, tersiksa dalam hati karena menginginkan gadis itu. 

Langkahnya ragu dan berusaha mendekat ke arah tempat tidur. Dia hendak meraih selimut tebal berwarna putih di ujung kaki Claire. Meski berusaha membuang pandangan, tetapi suara lirih suara gadis itu membuat gila isi otaknya. 

Saat Leo menaikkan selimut itu untuk menutupi tubuh Claire, tangan gadis itu tiba-tiba menangkap dan menahan lengan kekarnya. Sentuhan jari-jari lentik itu merambat ke pundaknya, dia semakin terpancing pikiran kotor.

"Jangan pergi, Leo," ucap Claire lirih, suaranya begitu mengundang. "Tubuhku panas, apa yang terjadi," rintihnya dengan mata terpejam.

Leo mengembuskan napas kasar, jantungnya berdetak semakin cepat. Ditatapnya wajah Claire yang semakin dekat, dirasakannya embusan napas halus sang gadis yang semakin tidak teratur.

“Nona Claire, maafkan aku. Aku tidak mampu menahan diri.” Leo menggigit bibirnya sendiri, menggeleng, menatap tidak tega. “Ini jebakan, ini yang mereka inginkan. Akan kuikuti dan  akan mempertanggung jawabkan ini, Claire.” Leo membatin.

Segera Leo mengangkat dan memeluk tubuh gadis itu. Rengkuhan sang gadis semakin kuat pada pundaknya. Hingga kini bibir keduanya saling bertautan mesra. Pikiran jernih itu terkalahkan. Tidak menunggu waktu lama. Begitu cepat situasi itu meningkat, hingga Leo dan Claire larut dalam suasana bercinta yang begitu hebat.

Semuanya berlangsung lama tanpa kendali, hingga keduanya lelah dan terlelap tidur, hingga kemudian seseorang mendobrak pintu dan membangunkan keduanya.

“Tuhan! Apa yang sudah kalian lakukan?!” teriak seorang wanita usia kisaran 50 tahunan, dia adalah Nyonya Bernadeth—ibu tiri Claire..

Nyonya Bernadeth dan Vanessa, adik tiri Claire, berhambur masuk ke kamar, menyaksikan kejadian fatal antara Claire dan Leo. Amarah sang ibu meledak disertai tatapan miris pada anak gadis tirinya. Sementara Vanessa tersenyum sinis, matanya mencuri pandang pada tubuh Leo dengan tatapan nakal.

“Mama!” Chloe sontak terkejut lalu menoleh pada Leo yang berada di sebelahnya. “Kau?!” Wajah gadis itu merona malu dan bercampur emosi. Ditambah lagi ketika dia mengintip di bawah selimut tebal itu, dirinya tanpa sehelai pakaian.

Begitupun Leo yang turut panik. Dia segera bangkit meraih kemejanya yang terjatuh di sisi tempat tidur. “Tunggu dulu, Nyonya Bernadeth, dengarkan aku!” Pria itu beralih pandangan pada Claire. “Claire, aku akan jelaskan, jangan salah mengira!”

“Diam, Leo!” Claire membentak dengan suara yang masih parau. Pandangannya bergeser pada dua orang yang berdiri di ujung tempat tidur. “Aku tidak ingat apa pun! Mama, kumohon …. Vanessa, kau harus percaya padaku, ini bukan salahku. Tolong, bantu aku!” Claire mengiba.

Baru saja Leo hendak memasukkan lengan pada kemejanya, tiba-tiba dia tersentak, menyadari gelagat licik Vanessa. Langkahnya pun sigap menghampiri dan menepis ponsel di tangan gadis itu. 

“Singkirkan itu! Berani sekali kau!” Leo menyadari vanessa yang mengambil kesempatan merekam keadaan Claire yang sangat memalukan.

Ponsel Vanessa terpental jauh ke sudut ruangan, membentur dinding hingga hancur. Leo tidak bisa menahan diri lagi, tatapannya yang tajam seakan ingin membunuh Vanessa, hingga membuat nyali gadis itu pun menciut.

“Hey! Ganti ponselku!” Vanessa masih sempat berusaha menyentuh dada pria yang belum sempat menutup kancing kemejanya.

Leo menepis kasar tangan Vanessa. “Singkirkan tanganmu!”

“Oh, kau, Pria miskin! Pria setampan dirimu sepertinya ingin cepat kaya. Kau pasti ingin uang kami, bukan?” cibir Vanessa merasa mendapat penolakan.

“Tidak sama sekali! Dan jaga bicaramu!”

“Oh, maafkan. Itu sudah terunggah ke media sosial,” ucap Vanessa ringan.

Keributan di dalam kamar terdengar hingga ke luar, memancing beberapa pelayan rumah berdiri mengamati situasi. Tiba-tiba, seorang pria paruh baya menerobos masuk, memecah keramaian.

Mata Tuan Steve membelalak. Melihat putrinya dalam kondisi tanpa busana di balik selimut tebal, pria itu maju tanpa basa-basi dan melayangkan pukulan pada Leo.

"Brengsek! Kau apakan putriku!!"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
Wih, bab awal yang keren. Saingan sama Ryan. ...
goodnovel comment avatar
Komalasari
𝚂𝚞𝚔𝚊 𝚗𝚒𝚑 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚗𝚎𝚖𝚞 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐𝚊𝚜 𝚐𝚒𝚗𝚒. 𝙱𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚐𝚊 𝚜𝚒𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚒𝚗 𝙻𝚎𝚘 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝙱𝚎𝚗 𝙱𝚊𝚛𝚗𝚎𝚜?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status