Share

Penyekapan

Samar-samar netraku menangkap bayangan dinding berwarna kelabu di depan sana. Setelah itu, barulah aku sadar kenapa tubuh ini terasa kaku, sulit sekali digerakkan.

Ternyata, posisiku di atas kursi dengan tangan dan kaki yang terikat kuat.

"Akhirnya, kamu sadar juga." Suara Silvy sontak membuatku menoleh ke samping.

Tampak wanita culas itu sedang bersantai sembari menikmati buah yang sudah dipotong-potong dalam wadah kecil.

"Apa yang kamu lakukan, hah? Cepat lepaskan aku sekarang juga!"

"Lepas? Hahahha ... maaf, kamu tak mungkin lepas. Cuma malaikat maut yang bisa membebaskanmu dari sini, Tiara."

Rasa takut menyergap segenap tubuhku. Sorot mata Silvy tampak liar, seperti orang kerasukan. Sosoknya yang ini tak pernah kulihat sebelumnya.

"Silvy, tolong berpikir yang jernih. Kenapa harus pakai kekerasan, hah?"

Wanita itu tertawa sangat keras, sampai tubuhnya terguncang. "Akhirnya kamu takut juga? Sayang sekali,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status