Share

Bab 108

Sari merasakan tangan Nisa yang membelai rambutnya.

"Nisa, Aku tidurnya lama, ya?" katanya tersenyum. Nisa tercengang. Baru 5 menit yang lalu saat ia berteriak tidak mau makan bubur dengan kecap.

"Rasanya enak banget." ujar Sari lagi.

Edi datang membawa uang dari Yanah dan menyelipkannya di tangan Nisa.

Nisa bangun dan berpamitan.

"Jangan pergi, Nisa!" cegah Sari. Ia tidak mau Nisa meninggalkannya.

"Kamu mau makan hati sapi, 'kan? Nisa mau beli." netra Sari seperti menyala.

"Hati sapi yang udah mateng aja, Nisa. Di warungnya Emak Abun." Sari sangat menyukai masakan Emak Abun. Ada semur hati sapi di sana.

"Iya. Nisa mau beli di sana."

"Cepat ya, Nisa. Teteh lapar." ujar Sari bersemangat.

Nisa mengangguk dan bergegas membeli lauk yang diinginkan Sari. Ia harus menyeberang jalan besar untuk sampai ke warung itu.

"Saya mau beli semur atinya 1, Mbak. Yang itu." tunjuk Nisa.

"Apalagi, Bu?" tanya si penjaga warung.

"Udah, itu aja."

Nisa bergegas pulang ke rumah Sari. Sari teelihat s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status