Share

Bab 114

"Projek apa, sih?" sengat Iman.

"Projek. Tugas dari sekolah." jelas Nisa.

"Uang mulu!" dumel Iman. Doni cemberut. Papahnya ini selalu ngomel sebelum memberinya uang. Kenapa nggak langsung ngasih aja, sih? Bikin sakit hati aja!

Doni selalu malas untuk meminta keperluannya pada Papahnya itu. Ia segera beranjak menuju ke kamarnya.

"Mamah punya uang?" bisik Iman. Nisa menggelengkan kepalanya.

"Lah, itu Mamah janji besok?" Nisa inigin meminta pada Deni sebenarnya. Tapi,

"Makanya Papah cari, dong. Kali aja ada yang buang di jalanan!" ketus Nisa. Netra Iman membeliak mendengar jawaban Nisa. Tapi pada dasarnya Iman ini sangat menyayangi anak - anaknya. Hanya ia terlalu malas.

Iman melihat jam dinding. Sudah hampir jam 1 siang.

"Mamah tungguin Raka, ya? Sebentar lagi Nino juga pulang."

"Papah mau nyetrum lagi?" alis tebal Nisa bertaut. Iman mendelik.

"Papah mau nyari uang. Kali aja ada yang buang di jalan!" dumel Iman kesal. Mau tak mau Nisa menahan senyumnya.

"Asal jangan jadi tukang mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status