Share

Bab 46

Selamat siang menjelang sore semuanyaa!" suara yang diharapkan kehadirannya oleh Iman akhirnya terdengar.

Bang Oseng datang dengan senyum kocaknya. Ia diantarkan oleh istri tercinta dengan mengendarai motornya.

"Ngapain datang? Udah sore juga!" Iman mendengus. Tentu saja ia berbicara tidak sesuai dengan kata hatinya karena matanya terlihat berbinar cerah.

"Kan mau kontrol dulu, Bos? Besok baru kerjanya." seperti biasa Bang Oseng tidak merasa sakit hati karena ucapan Iman.

"Saya langsung pulang ya, Pak." kata istri bang Oseng seraya mencium punggung tangan suaminya.

"Kok buru - buru, Teh? Duduk dulu, minum teh dulu." cegah Nisa. Ia menggeleng.

"Nggak usah, Bu. Makasih. Takut kemalaman nyampe rumahnya, Bu." tolaknya halus.

"Atuh, pakai segala dianterin! Udah kayak Bocah bae!" sungut Iman.

"Namanya juga suami kesayangan." Bang Oseng meleletkan lidahnya. Wajahnya selalu terlihat kocak.

"Iya, Bu. Hati - hati, ya." Bang Oseng melepas istrinya pergi sebelum akhirnya menatap Iman lekat -
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status