Share

Bab 120

Edi tercenung sejenak. Apa yang dikatakan Mumu memang tidak salah. Tapi Ratna 'kan sudah biasa memenuhi kebutuhannya sendiri? Kenapa harus bergantung padanya?

Ratna bukan Sari yang sepenuhnya bergantung padanya.

'Sari.' keluh hati Edi. Netranya langsung berembun.

Mobil meluncur membelah jalan pulang. Kali ini semua sudah malas berbicara.

Yanah tidur dengan menyandarkan tubuhnya pada Ijay sedang tangannya memegang tangan Nisa. Sekarang ia sangat bergantung pada Nisa. Ia tidak mau Nisa menjauhinya.

"Bagaimana Yanah?"

"Keringatnya hanya sedikit sekarang. Alhamdulillah." ucap Nisa saat Hasby menanyakan keadaan Yanah.

Nisa melihat tidak ada lagi keringat yang membanjir. Yanah juga terlihat lebih tenang. Kulit Yanah hanya sedikit basah dan kering saat Nisa mengusapnya dengan handuk kecil yang ia siapkan.

Nisa memejamkan netranya. Ia merasa lelah tapi bersyukur karena perjalanan ini tidak membuatnya kecewa. Tukang urut itu memang benar - benar menguasai teknik mengurutnya.

Mereka berhen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status