Share

149. Haruskah Berakhir?

      Sesak napas seketika, bukan karena berada di ruangan sempit dengan beberapa orang, tetapi karena beban yang tiba-tiba seperti menyembul, mengukungnya. Kecewa, sakit hati bercampur menjadi satu. Rere tidak peduli, dia keluar lift menghirup udara segar yang tidak terlalu membuat lega. Dengan tergesa-gesa Rere sedikit berlari, hingga menyenggol beberapa orang yang lalu menatap aneh. 

      "Hei, perhatikan jalan Anda, Nona," keluh suara bariton.

      "Maafkan saya," ujar Rere menundukkan kepala menyembunyikan mimik wajah kusutnya. 'Tolong jangan pandang aku dengan tatapan sarkas kalian,' keluh Rere merasa kecil sekali di antara orang-orang di sekeliling. Rere tiba-tiba merasakan kesepian di tengah hiruk-pikuk, di tengah keramaian ada jiwa senyap dalam sendiri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
tau tuh katanya gak mau rere salah faham eee tau" nya ketemu sembunyi" daebak memang bagus disatuin aja itu orang" murahan
goodnovel comment avatar
Amell Formosa
Bnr 2 kesel bnget sama pelakor ya juga ngapain dtg2 terus
goodnovel comment avatar
Amell Formosa
Iya Semoga Rere baik2 sajah klo Rere meniggal kesenengan pelakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status