Share

Balasan Orang baik

"Kamu nggak ikut mandikan Dini?" Tanya Ningsih.

"Nggak, ah. Jijik aku." Ucap Atika. Sebetulnya bukanya jijik. Ia hanya malas saja. Bila melihat zenazah Dini.

"Jangan gitulah. Diakan sudah nggak ada. Kalau nggak kita, yang mandikan siapa lagi?"

"Kalian sajalah! aku males." Jawab Atika. Ia malah pergi begitu saja.

"Atika! Kamu nggak ikut kedalam?" Tanya Diwan.

"Nggak," Jawab Atika datar. Ia berusaha mencoba menghindar dari Diwan.

"Tunggu!" Tangan Diwan menangkap lenganya.

"Kenapa?" Atika tidak menoleh.

"Kamu kenapa berusaha terus menghindar?" Akhirnya Diwan buka mulut.

"Maaf Wan! jangan seperti ini. Malu dilihat orang." Akhirnya Atika berani menoleh, kearah Diwan.

"Aku cuma tanya! kenapa kamu menghindar? aku punya salah?"

"Nggak apa-apa. Aku cuma nggak mau menjadi perusak hubungan orang!"

"Sudahlah. Nanti aku jelaskan. Sekarang bukan waktu, yang tepat," Ucap Diwan.

Atika berusaha menelan Salvianya. Ada perasaan, yang tidak dapat dibendung disana. Tapi ia sadar ia bukan tipe Diwan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status