Share

Bab 90. Sinta Dipecat

Muka ini tidak tahu lagi mau ku bawa kemana saat berjumpa dengan Niken, keponakanku. Anak itu sekarang sudah sangat cantik dan terawat.

Kulitnya bersih juga putih mulus. Mungkin mereka sering perawatan, keluar masuk salon makanya jadi glowing begitu.

Bukan maksud sombong dan tidak mau bertegur sapa dengan anak dari abangku itu, tetapi diri ini minder dengan takdir yang tidak sedang berpihak kepadaku.

"Andra jatuh dan kau hanya diama aja? Kemana kau bawa otakmu, hah?" bentak sang majikan saat tidak sengaja anaknya bernama Andra yang berusia tiga tahun jatuh dari perosotan bola dan membuat bibirnya berdarah. Spontan aku tersadar dari lamunanku.

Akibat memikirkan nasib malang ini, sampai lalai menjaga anak hiperaktif itu, sehingga dia jatuh tersungkur ke lantai dan melukai bibirnya.

"Maaf, Bu. Saya tidak sengaja." ujarku tertunduk dengan ekor mata melirik ke arah Niken, semoga saja dia tidak mengadukan kejadian ini kepada ibunya. Pasti sangat memalukan sekali.

"Menjaga anak kecil saja ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status