Share

Bab 96. Haruskah Aku Mundur Saja?

"Kamu yakin Sin, bakal pergi merantau?" Tanya ibu saat aku sedang memasukkan ke dalam tas, perlengkapan yang akan kubawa nantinya.

"Iya, Bu. Sinta yakin." jawabku mantap.

"Tapi, Nak. Ibu khawatir, selama ini kamu tidak pernah berpergian sendirian, apalagi jauh. Ibu takut kamu kenapa-kenapa di jalan."

"Ibu, jangan khawatir, kan ada Rasti nanti yang mengawani Sinta. Ibu berdoa saja semoga pekerjaan Sinta disana lancar. Dan disayangi sama atasan. Rejeki mengalir deras." ujarku seraya melipat beberapa potong baju dan memasukkan ke dalam koper.

"Nak, tolong fikirkan yang matang-matang sebelum membuat keputusan. Orang tua mana yang akan tenang jika ditinggalkan oleh buah hatinya. Nduk, tolong jangan pergi." ujar ibu dengan mata berkaca-kaca.

"Ibu, jangan khawatir ya? Sinta sudah dewasa, sudah bisa mengurus diri sendiri. Ibu jaga kesehatan disini, jangan banyak pikiran. Kalau kangen, sekarang sudah canggih, Bu. Kita bisa ngobrol melalui telpon yang ada vidionya. Nanti gaji pertama Sinta, Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status