Share

Bab 22. Dianggap Sampah

Di saat Tante Sonya sedang berpikir keras tentang siapa Amira yang sebenarnya, sembari menunggu kedatangan Mella.

"Mah." Suara teguran sempat sedikit mengagetkannya. Ternyata Diaz putra semata wayangnya.

"Itu, ada gadis kecil tapi cantik. Siapa Mah?" pertanyaan seorang playboy kampus terhadap mamanya.

"Ngga tau, tuh. Si Darmawan mungut di mana," jawabnya, bernada sinis.

"Ko, mungut sih, Mah. Sadis amat." Tertawa tergelak Diaz, mendengar jawaban mamahnya.

"Memang mungut. Ngga jelas asal-usulnya gitu." Masih bernada sinis ucapan nya. Wajahnya seolah-olah jijik saat berucap seperti itu.

" Tetapi cantik loh, Mah," ujar si playboy, masih terus tertawa.

"Gembel itu, tidak pantas buat kamu. Lagi pula, mamah masih penasaran tentang asal-usulnya. Kenapa tau-tau bisa kenal dengan Darmawan. Di mana si Darmawan bisa kenal dengan gembel itu." Matanya terlihat sedang mencari-cari cara, untuk mendapatkan informasi tentang Amira.

"Diaz mau ke ruang makan dulu ya, Mah. Terdengar tadi ada suara gadis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status