Share

Part 18. Aroma Permusuhan

Darmawan bungkam saja, tidak menghiraukan. Malah langsung berdiri meninggalkan Mella, seolah menganggap Mella adalah parasit yang harus dihindari.

Jengkel sekali Mella diperlakukan seperti itu oleh Darmawan, terlihat kesal sekali wajahnya, sambil sesekali dihentak-hentakkan kakinya.

"Kamu dingin sekali sih Bang! Macam es balok saja!" Teriaknya, tangannya memukul-mukul meja di depannya. Watak aslinya mulai terlihat.

Tante Sonya mendekati Mella, dan ikut duduk di sampingnya, mencoba menghibur.

"Sabar, Mell. Lama-lama juga hatinya akan luluh, kamu tetap jangan mundur, pokoknya Tante akan selalu mendukung," ujar Tante Sonya, membesarkan hati Mella. Gadis sosialita itu diam saja, wajahnya masih menunjukkan mimik cemberut.

"Tidak pernah ada laki-laki yang menghinakan aku seperti ini." Geram hatinya. Diperlakukan seperti itu oleh Darmawan. Wajahnya menggambarkan kegusaran.

Indah dan Munah, dua staf pembantu yang lain selain Bik Sumi, sedang sibuk menyiapkan meja makan untuk santap malam, da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status