Share

Bab 112

"Sayang, aku ke masjid dulu ya, kalau di rumah takut sendirian, kunci saja pintunya. Jangan menerima tamu kalau tidak dikenal," pesan Shaka begitu mendengar suara adzan isya.

Pria itu bersiap-siap untuk jamaah di masjid terdekat. Pertama kali meninggalkan Tsabi di rumahnya sendiri, membuat pria itu mewanti-wanti.

"Iya Mas, nanti selesai langsung pulang kan?" tanya Tsabi agak takut juga. Kalau malam suasananya sepi. Hanya sesekali terdengar suara kendaraan berlalu-lalang karena rumahnya pas dekat jalan raya.

"Iya, langsung pulang kok, udah nggak sabar ya," ujarnya setengah meledek. Dikaitkan dengan hal lain.

"Apaan sih, bukan gitu, sepi kalau kamu nggak di rumah," ujarnya malu-malu. Pipinya mendadak panas disinggung soal lainnya. Otaknya langsung terhubung saja dengan hal lain.

Shaka mengulurkan tangannya, Tsabi masih diam ragu untuk menyambutnya.

"Kan udah wudhu, Mas," katanya mengingatkan. Barang kali suaminya lupa.

"Nanti di sana wudhu lagi. Nggak apa kan kalau sekarang pamit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
pesona shaka makin bersinar.... syabarnya makin kentara.... tsabi pun merasa nyaman... ...
goodnovel comment avatar
Ian machmud
kok shaka jadi manis gini beda banget,, pesona putri ustad aka uda merubah pria arogan jadi super manis...
goodnovel comment avatar
Wasista Mustika S.
lanjuuutt.. semangat tsabi.. suasana baru bikin dedek bayi adaptasi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status