Share

BAB 23 Hampir Jadi Gosip

"Mbak Han? Sekarang deket sama pak Zen?" celetuk suara seseorang mencolek lenganku dari samping. Aku tidak sadar kalau Mbak Idah satu angkot denganku. Dia pula baru pulang dari kondangan Mas Jimy.

"Eh, Mbak Idah?" Aku kaget.

"Saya pikir Mbak Han mau di madu begitu saja. Tapi, tadi Mbak Han kasih gugatan cerai." Mbak Idah mengajakku ngobrol. Afni sepertinya ngantuk dan dia bersandar ke lenganku. Mbak Idah terus saja mengajakku ngobrol.

"Mana ada sih wanita yang mau di madu, Mbak? Apalagi jalan ceritanya seperti saya." Aku menjawab pelan.

"Iya. Kalau zaman dulu 'kan memadu itu untuk menolong ya, Mbak. Eh, sekarang malah di manfaatkan. Sebel. Makanya saya cepat pulang. Ngenes rasanya lihat pelakor." Mbak Idah menampakkan kekesalan di wajahnya.

Aku hanya tersenyum.

"Saya juga baru tahu kalau Mbak Han deket sama pak Zen. Sejak kapan, Mbak? Apa jangan-jangan kalian sudah dekat lama?" celetuk Mbak Idah kembali. Ia makin suudzon.

"Enggak, Mbak. Tadi memang dia yang menolong saya."

"Tapi tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status