Share

Bab 20: Pertemuan dalam Luka

Adam melangkahkan kedua kakinya. Perasaannya terus bergetar kala menyadari di dalam sana Azizah terbaring lemah di brankar. Wajahnya kian pucat dan jauh lebih kurus dibanding sebelumnya. Lebih dari itu, Adam menyadari jika raut wajah Azizah telah berubah terhadapnya.

“Assalamualaikum ...,” sapanya. Adam menundukkan kepala sedikit demi menghormati kedua orangtua Teuku Idris, Toke Sofyan serta pria itu sendiri. Mereka hanya membalasnya dengan senyum tipis tanpa mempersilahkannya duduk atau mengambil tempat di kamar luas itu.

“Jangan lama-lama!” Toke Sofyan segera memberi peringatan. Padahal, jarak Adam dengan Azizah masih dua meter lagi. Mereka belum sempat bertukar kata sepatah pun, namun Toke Sofyan begitu gencar melarang Adam mendekati putrinya yang berharga.

“Yah ... sabar.” Istrinya mengingatkan dari arah belakang.

Adam terus berjalan menuju Azizah. Manik matanya yang semula cerah menjadi berkabut hebat. Perasaannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status