Share

Bab 81. Terpaksa?

Wajah cantik merona merahnya terlihat semakin menawan. Menatap tajam Faqih dengan sepasang matanya yang berbulu lentik. Ada raut tidak terima di wajahnya.

"Aku tidak sudi menggodamu. Lagipula katamu pernikahan ini hanya sampai kakiku sembuh dan bisa berjalan normal kembali. Bukankah artinya juga akan bercerai?"

Mata itu benar-benar menatap lekat. Faqih merasa gemas sekali, ingin meraupnya saja agar kedua mata bening itu terpejam. Lelaki itu mendengkus dan mendongak sejenak.

"Aku berubah pikiran. Tidak cukup hanya pernah menikah dan mendapat nama orang tua untuk bayi di perutmu itu. Jika bercerai buru-buru, siapa yang akan mengurusimu saat melahirkan?" ucap Faqih keberatan dan beralasan.

"Ada dokter, suster, mamaku, Mak Min …," ucap Jeta dengan sederet kemungkinan.

"Bagaimana jika tiba-tiba kamu baby blues? Siapa yang kamu inginkan selain suami, sedang suami saja tidak ada …." Faqih terlihat serius. Tetapi tidak untuk Jeta yang malah justru akan tertawa.

"Kamu paham sekali baby blues
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status