Share

36. Permintaan Yura

Seolah tak cukup membuat hatinya hancur berkeping-keping, hujan yang tiba-tiba mengguyur Jakarta sore itu seolah sengaja menggarami luka di hatinya.

Yura menghela napas panjang. Wajahnya menengadah. Entah kenapa genangan air di sudut matanya mendesaknya dengan hebat. Tapi bagusnya, dia tidak perlu menutupi tangisannya.

Perempuan itu berjongkok. Dadanya mendadak terasa sesak saat perkataan Awan lagi-lagi berdengung di kepalanya. Perempuan itu menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya, dia terisak di bawah guyuran air hujan.

Entah sudah berapa lama perempuan itu diam di sana. Bahkan tidak peduli jika dia kini menjadi pusat perhatian orang-orang. Setidaknya untuk kali ini saja, Yura ingin menyadari kekalahannya. Yura tahu jika dia sudah kalah telak.

Dering ponselnya yang menyala-nyala, membuat perhatian perempuan itu teralihkan. Ada beberapa pesan dari Krisna, Abhimana, dan ada panggilan dari Leon.

Saat perempuan itu hendak mengabaikan pesan dan panggilan dari semua orang. Ponseln
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status