Share

44. Kedatangan Sahabat

“Good morning, Sayang. Baunya enak banget, sih? Istrinya Abang masak apa, sih?”

Yura yang tengah sibuk di dapur lantas menoleh dan mendapati Krisna baru saja kembali dari jogging pagi. Pria itu lantas mencium pipi Yura dengan cepat, lalu melangkah menuju lemari pendingin untuk mengambil minuman dingin di sana.

“ABANG!” Yura bersungut-sungut. “Abang keringetan gitu, mandi dulu, gih.”

“Kenapa? Nggak mau dicium sama suami yang keringetan, ya?”

“Nggak gitu! Tapi kan—”

“Apa?” Krisna dengan cepat menarik tangan Yura agar menjauh dari kompor—yang untungnya kompor itu sudah dimatikan, lalu mengurung tubuh perempuan itu dengan kedua tangannya.

“Coba buktiin kalau sayang sama Abang. Cium dulu, coba?” Krisna menelengkan wajahnya, jari telunjuknya menyentuh pipinya yang masih basah karena keringat. “Buktiin dong, kalau kamu—”

Namun belum Krisna melanjutkan ucapannya, perempuan dia sudah lebih dulu menangkup wajah suaminya yang basah karena keringat, lalu mulai mendekatkan wajahnya. Tapi secepat i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status