Share

48. Terkuaknya Sebuah Rahasia

[Abang masih di rumah sakit, Ra. Tante Soraya belum balik dari luar tadi. Kamu jadi ke rumah Mama, kan? Nanti aku jemput di sana, okay? I love you.]

Setelah mengirimkan pesan itu, Krisna kembali menyimpan ponselnya. Dia mendorong pintu yang ada di hadapannya, menatap lurus ke arah sepupunya yang kini tengah terbaring koma.

Sudah empat hari berlalu dan tidak ada tanda-tanda Steven terbangun. Padahal dokter yang merawatnya sempat mengatakan kondisinya baik-baik saja.

Dengan langkah hati-hati pria itu melangkah mendekati ranjang tidur Steven, lalu mendesah pelan.

“Stev, bangun. Lo dokter, Stev. Kalau lo sakit, siapa yang merawat pasien-pasien lo, hah? Lo nggak mungkin—”

Namun belum Krisna melanjutkan ucapannya, kelopak mata Steven yang bergerak-gerak seketika membuat pria itu mematung di tempatnya.

“Stev, lo bangun?” Krisna terlihat panik—antara masih belum percaya jika Steven telah membuka matanya atau dia harus memanggil dokter. “Gue panggilkan dokter dulu, okay? Lo—” Namun Steven suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status