Share

38. Momen Sakral

“Ma…”

Maura yang sejak tadi memperhatikan bagaimana Disha dan tim yang lainnya membantu merias wajah Yura lantas mengulas senyuman. Perempuan paruh baya itu lantas melangkah menghampiri calon menantunya.

“Cantik kan, calon menantunya Mama?” ujar Disha saat melihat penampilan Yura lewat pantulan kaca.

Maura tersenyum. “Cantik banget.”

Maura lantas mengusap pundak Yura dengan lembut, tatapan keduanya bertemu selama beberapa saat.

“Sha, kamu sama teman-teman yang lainnya belum sempat makan siang kan tadi? Sana makan dulu, biar Yura sama Mama di sini.”

“Ah, iya, Ma, hampir lupa. Ya udah, aku sama yang lainnya makan sebentar ya, Ma.”

“Iya, buffet lunch-nya ada di sebelah kok. Jadi kalian nggak perlu jauh-jauh ke bawah buat menikmati makan siang.”

“Oke, Ma.”

Sepeninggal Disha dan teman-teman yang lainnya, Maura kembali menoleh ke arah Yura yang kini tengah duduk di kursi rias.

Dengan balutan kebaya berwarna putih gading. Wajahnya yang dipoles dengan apik, serta siger yang menghiasi kepalan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status