Share

Bab 34

“Tapi Re, kamu pasti sedih dan terluka saat ini. Iya … kan?” tanya Rafi hati-hati.

“Tentu saja, Fi. Siapa yang tak sedih dan terluka jika harus berpisah dengan suami yang dicintainya?” jawab Renata lirih.  Tapi sedetik kemudian ia tersenyum dan berkata, “Rafi, aku rasa jika perceraian ini dilakukan lebih cepat, akan lebih baik. Bukankah dengan begitu aku akan  lebih cepat mengobati rasa sakit itu?” paparnya dengan senyum mengembang tetapi justru terlihat pilu.

Rafi menatap Renata nanar. Ia tak bisa mengucapkan satu kata pun untuk menghibur perempuan yang begitu tulus mencintainya. Yang sayangnya, ia tak bisa membalas perasaan itu. “Baiklah Re, jika itu yang kamu mau. Aku akan urus secepatnya. Tapi, bagaimana nanti kita memberitahu ibu dengan perceraian ini?”

“Kamu jangan kuatir. Nanti aku yang akan menjelaskan kepada ibu.” Renata menenangkan Rafi.

Rafi terdiam seperti berpikir dan kemudian menggeleng. “Tidak. Kita berdua yang akan menjelaska

saraswatinda

Hi again my lovely Readers ... Mmh ... cuma mau bilang sama Kafka, Penyesalan itu selalu datang belakangan, karena kalau duluan ... namanya pendaftaran. Hehehe .... Tetap setia ya ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status